AGAMA DAN MASYARAKAT
A.
Pengertian Agama dan Masyarakat
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan
nama Dewa.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur.
B.
Fungsi Agama
Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek
penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan
kepribadian.
- Fungsi
agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat
sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral. dan
hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi.
-
Fungsi
agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu
ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa mayarakat maupun dalam
kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.
- Fungsi
agama sebagai sosialisasi individu ialah individu, berfungsi sebagai tujuan
akhir pengembangan kepribadiannya.
C.
Hubungan Agama dengan Masyarakat
Salah satu hubungannya,yaitu menjaga tatanan
kehidupan.Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya
dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis,karena ketiganya
mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain.
Tipe-Tipe Kaitan Agama dalam Masyarakat :
1.
Masyarakat
yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
2.
Masyarakat
praindustri yang sedang berkembang.
3.
Masyarakat-
masyarakat industri sekular
D.
Pelembagaan Agama
Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau
lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama.
Pelembagaan Agama di Indonesia yang mengurusi agamanya.
1.
Islam :
MUI
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang
mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. 2. Kristen
2.
Kristen
: Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan Gereja
Kristen Yang Esa di Indonesia.”
3.
Katolik
: Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi
Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan
menggalang persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik
Indonesia.
4.
Hindu :
Persada
Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis tertinggi
umat Hindu Indonesia.
5.
Budha :
MBI
Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di Indonesia.
Majelis ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari Asadha 2499 BE
tanggal 4 Juli 1955 di Semarang.
6.
Konghucu
: Matakin
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah
sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1955.
E.
Faktor Konflik Agama
Terjadinya konflik tersebut tentunya
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.
Karena
tidak adanya keampuhan Pancasila dan UUD 45 yang selama ini menjadi pedoman
bangsa dan negara kita mulai digoyang dengan adanya amandemen UUD 45 dan
upaya merubah ideologi negara kita ke ideologi agama tertentu.
2.
Kurangnya
rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun
sesame pemeluk agama.
3.
Adanya
kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.
F.
Contoh Konflik dalam Agama
1.
Konflik
Poso
2.
Bentrok
di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar
3.
Konflik
Palestina dengan Israel
G.
Penanganan Konflik agama
Adapun cara mengatasi konflik dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:
1.
Mempelajari
penyebab utama konflik.
2.
Bersikap
toleransi, memberi kesempatan dan kebebasan antar umat beragama untuk melakukan
ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing agama.
3.
Bersikap
saling menghargai, tidak saling melecehkan antara satu agama dengan agama yang
lain.
4.
Menjalin
komunikasi antar umat beragama.
H.
Upaya Antisipasi Konflik Agama
Upaya yang perlu ditempuh unuk
menantisipasi konflik agama antara lain :
1.
Dalam
menangani konflik antaragama, jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah saling
mentautkan hati di antara umat beragama, mempererat persahabatan dengan saling
mengenal lebih jauh, serta menumbuhkan kembali kesadaran bahwa setiap agama
membawa misi kedamaian.
2.
Tidak
memperkenankan pengelompokan domisili dari kelompok yang sama didaerah atau
wilayah yang sama secara eksklusif.
3.
Masyarakat
pendatang dan masyarakat atau penduduk asli juga harus berbaur
atau membaur atau dibaurkan.
atau membaur atau dibaurkan.
0 komentar:
Posting Komentar