MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“Kebudayaan Indonesia Menghadapi Modernisasi”

Edi Fakhri
Nama
: Nur Fadlia (55415176)
Kelas : 1IA06
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya dan makalah ini berjudul “Kebudayaan Indonesia Menghadapi Modernisasi”.
Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kita, Amin.
Depok, April 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal dan budi manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani.
Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya juga memiliki
arti sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termaksud sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, pakaian, bangunan dan karya seni.
Bahasa sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Budaya juga merupakan suatu
pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan prilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Ada yang mengatakan juga kebudayaan
adalah bagian dari seni, tetapi sebenarnya kebudayaan itu melebihi dari seni
itu sendiri karena kebudayaan meliputi sebuah jaringan kerja dalam kehidupan
antar manusia kebudayaan itu mempengaruhi sikap dan perilaku manusia dengan
kata lain semua manusia merupakan aktor kebudayaan karena manusia bertindak
dalam lingkup kebudayaan.[1][1]
Dengan demikan dari semua definisi
dapat dikatakan bahwa budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang tepat
untuk dapat mengorganisasikan aktivitas seseorang dalam berprilaku dan juga
bertutur antara satu daerah dengan daerah lain.[2][2]
1.2.
Tujuan
Tujuan disusunya makalah ini adalah
:
1.
Meninjau
kronologi kebudayaan luar, baik kebudayaan timur maupun kebudayaan barat terhadap budaya Indonesia.
2.
Menganalisa
dampak kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kebudayaan Zaman Modern
Zaman modern lahir karena adanya
globalisasi, yang telah membuat masyarakat dunia termasuk bangsa Indonesia yang
harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh
aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan.
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya di
pengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi
dan berita, namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu
masalah yang amat penting, yaitu mengenai kenyataan bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang
seperti Indonesia.[3][3]
Menurut
Simon Kimoni, “Setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan
perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari
kehancuran tetapi juga menurut Simon dalam proses ini, negara-negara harus
memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar
tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam hal ini, berbagai bangsa haruslah
mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka,
sehingga kita bisa lebih selektif dalam menyaring budaya-budaya yang masuk
sehingga tidak merusak budaya kita yang sudah ada sebelumnya.[4][4]
Pengertian
modern selalu dihubungkan dengan Eropa, terutama sekali Eropa Barat, dan jaman
modern adalah jaman yang coraknya di tentukan oleh pengaruh-pengaruh Eropa
Barat itulah. Dari ikhtisiar sejarah dapat kita ketahui, bahwa bangsa kita
telah sejak kira-kira tahun 1600 berhubungan dan berpendapat dengan
bangsa-bangsa Barat, namun baru sekitar tahun 1900-lah kita menginjak zaman
modern. Hal ini disebabkan karena bangsa Eropa sendiri baru dalam abad
ke-19-lah menjadi modern, sedangkan pengaruh mereka pun baru sejak itu secara
langsung terasa meresapi jiwa Indonesia.[5][5]
2.2. Dampak
Modernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Indonesia
Modernisasi adalah suatu proses
transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di
berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan Globalisasi berasal dari
kata global atau globe (globe adalah bola dunia: global adalah mendunia),
berdasarkan akar katanya tersebut dapat diartikan globalisasi sebagai suatu
proses masuk lingkungan dunia.
Saat
memasuki zaman modern seperti ini, tampaknya arus modernisasi dan globalisasi
tidak akan dapat dihindari oleh negara-negara di dunia dalam berbagai aspek
kehidupannya. Menolak dan menghindari modernisasi dan globalisasi sama artinya
dengan mengucilkan diri dari masyarakat Internasional. Kondisi ini tentu akan
menyulitkan negara tersebut dalam menjalin hubungan dengan negara lain.
Berbagai tanggapan dan kecenderungan perilaku masyarakat dalam menghadapi arus
modernisasi dan globalisasi.
Suatu
kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan negatif. Hal ini harus dapat
disadari betul agar dapat meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta
memaksimalkan dampak positif yang menguntungkan. Berikut adalah dampak postif
dan negatif Modernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Indonesia :
1)
Akibat Positif Modernisasi dan
Globalisasi :
Ø Perubahan
Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional[6][6].
Ø Berkembangnya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berkpikir lebih maju.
Ø Tingkat
kehidupan yang lebih baik
Dibukanya industri yang dapat dan menghasilkan memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih, ini merupakan salah satu usaha
mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2)
Akibat Negatif Modernisasi dan
Globalisasi :
Ø Munculnya
guncangan kebudayaan
Umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya
perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Guncangan sosial dapat
diartikan sebagai ketidaksukaan unsur-unsur yang saling berbeda sehingga
menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang
bersangkutan. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-perubahan yang
terjadi maka akan timbul guncangan dalam kehidupan sosial dan budaya yang
mengakibatkan seorang individu menjadi tertinggal. Dan bisa menyebabkan
prilaku-prilaku yang menyimpang.
Ø Pola Hidup
Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat
mudah tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Ø Sikap
Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa
bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Ø Gaya Hidup
Kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, dan hal-hal yang lainnya.
Ø Kesenjangan
Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang
dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu yang lain, hal ini dapat menimbulkan
keesenjangan sosial.[7][7]
2.3. Kolaborasi Budaya Asli dan Budaya Modern
Seiring
dengan perkembangan zaman kebudayaan Indonesia sudah semakin luntur dengan
banyaknya budaya-budaya dari luar yang sangat cepat dan mudah masuk ke
Indonesia. Bahkan beberapa anak muda di Indonesia ada yang tidak tahu akan lagu
daerahnya sendiri, tidak heran kalau terjadi insiden beberapa kebudayaan
Indonesia “dicuri” oleh bangsa tetangga (Malaysia). Ini menjadi
sebuah cambukan keras bagi masyarakat Indonesia untuk lebih melestarikan lagi
kebudayaan Indonesia. Kita jangan hanya menghujat mereka yang “mencuri”
kebudayaan kita, kita juga harus berintropeksi apa saja penyebab semua kejadian
ini bisa terjadi. Pemerintah yang kurang tanggap dan berkesan diam saja serta
mengalah terhadap masalah hak paten, dan juga anak-anak muda Indonesia yang
kurang peduli akan kebudayaan Indonesia sendiri. Itu adalah masalah yang harus
kita selesaikan bersama.
Anak muda di
Indonesia rata-rata lebih menyukai budaya-budaya negeri lain yang modern dan
tidak kuno. Ini dikarenakan budaya Indonesia yang sudah sejak lama terkesan
kuno dan terlihat membosankan. Maka dari itu perlu adanya improvisasi terhadap
budaya-budaya Indonesia yang dapat disesuaikan dan dikolaborasikan dengan
perkembangan zaman saat ini tanpa menghilangkan keindahan ataupun makna dari
budaya asli Indonesai tersebut. Contohnya musik tradisional yang
dikolaborasikan dengan musik jazz atau pop, atau pakaian masa kini dengan
corak-corak batik di beberapa bahannya, cerita pewayangan yang dijadikan film.
Semua bisa dilakukan asal ada yang mau melakukan, dengan begini kita masih bisa
melestarikan budaya-budaya Indonesia ditengah proses globalisasi yang ada saat
ini.[8][8]
Disisi lain
kita tahu juga bahwa orang-orang luar negri banyak juga yang berdatangan ke
Indonesia untuk menikmati wisata-wisata alam Indonesia dan mempelajari
kebudayaan, bahkan ada yang sampai jatuh cinta dengan budaya Indonesai,
seharusnya sebagai warga Negara Indonesia kita malu dengan keadaan ini. Orang
lain yang justru bukan sama sekali berkewarganegaraan Indonesia, tapi mereka
ingin mendalami kebudayaan Indonesia, sedangkan warga Negara Indonesia sendiri
masih ada yang tidak tahu menahu dan malu akan kebudayaan Indonesia sendiri.
Hal seperti
ini bila dibiarkan akan menjadi masalah besar yang ujungnya bisa-bisa membuat
kita malu sendiri sebagai bangsa Indonesia. Malu bila orang-orang asing yang
justru lebih tahu mendalam akan budaya-budaya Indonesia, malu bila orang-orang
asing yang justru bisa mengelola budaya-budaya Indonesia menjadi suatu yang
berharga, malu bila orang-orang asing yang justru dapat membuahkan hasil dari
kebudayaan Indonesia. Padahal bila kita jeli, kebudayaan Indonesia yang sangat
indah ini juga bisa kita manfaatkan sendiri untuk penghasilan negara.
Begitu juga
dengan acara televisi pada zaman sekarang ini, sungguh besar pengaruhnya terhadap masyarakat
Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia menonton televisi, maka televisi
berperan sangat penting untuk mendidik masyarakat dan memberikan informasi
kepada masyarakat. Sayangnya acara televisi pada saat ini masih ada saja yang
tidak baik mendidik masyarakat, bukannya mendidik malah bisa menghancurkan
moral masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini kita membicarakan tentang
pelestarian budaya Indonesia. Seharusnya ada acara-acara di televisi yang
menayangkan dan mengajarkan tentang kebudayaan Indonesia, tentunya dengan
format yang fresh dan disukai
masyarakat. Seperti acara petualangan seorang reporter yang masuk ke beberapa
pedalaman di Indonesia dan mencari tahu tentang budaya disana, atau dengan
membuat film yang naskahnya
berdasarkan legenda-legenda di Indonesia.
Dengan
begini masyarakat Indonesia dapat mengetahui mana saja budaya asli Indonesia,
karena televisi adalah media penyebaran informasi terbesar saat ini. Masalah
yang dihadapi adalah orang-orang yang sadar bahwa kita harus melestarikan
budaya Indonesia masih terbilang sedikit. Tenaga yang di perlukan untuk
menyadarkan masyarakat Indonesia
agar sadar terhadap pelestarian budaya Indonesia belum begitu cukup. Pemerintah
sebagai pusat kekuasaan tertinggi seharusnya ikut serta dan memberi perhatian
lebih dalam hal ini. Dan dengan keberadaan internet serta teknologi yang
canggih kita seharusnya bisa membuat seluruh masyarakat Indonesia sadar dalam
pelestarian budaya Indonesia, terutama para remaja karena mereka adalah
generasi penerus dan pembawa perubahan serta yang masih memiliki semangat yang
tinggi. Dengan harapan, nantinya akan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha
pakaian batik kontemporer, band-band yang memainkan musik tradisional yang
dibalut musik modern, dan tayangan-tayangan televisi yang mendidik serta
memberi informasi tentang budaya-budaya Indonesia. Sehingga budaya asli
Indoensia tetap terjaga kelestariannya.
2.4. Dampak
Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia
Budaya
merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang. Setiap negara memiliki
kebudayaan yang beragam. Indonesia adalah Negara yang sangat beragam
kebudayaannya, tetapi kebudayaan lokal sudah dicampur adukkan oleh budaya
asing. Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi akibat dari masuknya
budaya asing ke dalam negeri. Biasanya, yang mudah terpengaruh adalah generasi
muda di mana mereka menganggap bahwa budaya lokal adalah budaya yang
ketinggalan zaman. Hal ini lama kelamaan akan mematikan budaya lokal yang
seharusnya kita lestarikan.[9][9]
Budaya barat
memang sudah menguasai peradaban dunia. Semua hal sudah didominasi oleh budaya
barat, namun memang tidak semua budaya barat memberikan dampak negatif terhadap
budaya lokal. Sebagai contoh peran budaya asing terhadap ilmu pengetahuan, ilmu
pengetahuan dapat menjadikan kita sebagai warga Negara yang beretika dan
mengetahui apa yang harus kita lakukan terhadap warisan budaya dari nenek
moyang yang sudah mendarah daging. Dan dampak
negatifnya adalah apabila kebudayaan baru tidak disaring terlebih dahulu
tetapi diterima secara mentah oleh masyarakat karena minimnya pengetahuan
masyarakat kita dibanding mereka yang berasal dari negara maju, akibatnya
budaya asli masyarakat mengalami keburukan yang luar biasa.
Kemajuan
pemikiran mereka bila dipandang dari segi teknologi, memang sangat membantu
kita kepada kemudahan-kemudahan hidup. Tetapi dengan kemudahan-kemudahan itu,
barat juga memasuki unsur pengrusakan budaya-budaya suatu negeri dengan
kebudayaan mereka.
Berikut
sekilas pengaruh kebudayaan luar negeri, khususnya kebudayaan barat terhadap
kebudayaan dalam negeri :
Ø Sebelum
budaya asing bebas memasuki Indonesia, masyarakat Indonesia hidup berladaskan
norma-norma kesusilaan tetapi sekarang di saat budaya lokal sangat mudah
memasuki Indonesia, kebudayaan asli Indonesia lama-lama terkiks dan hampir
punah. Satu contoh adalah busana wanita yang sekarang menjadi trend dengan
desain yang cenderung menampilkan bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutupi,
itu merupakan akibat dari penjajahan budaya barat. Seperti ajang pemilihan Miss Universe yang mengharuskan wakil
dari Negara kita mengikuti trand budaya barat yang mengenakan busana terbuka.
Ø Contoh lain
adalah gaya pergaulan dari remaja-remaja sekarang yang mengikuti trend budaya
barat, tidak sedikit remaja yang salah dalam pergaulan, entah itu salah dalam
memilih teman ataupun memang kurangnya pengetahuan norma-norma agama yang
dibekali oleh orang tuanya. Hal ini sudah menjadi biasa bagi masyarakat
Indonesia. Apalagi kaum remaja paling rentan untuk menerima budaya asing yang
bersifat negatif, yang seharusnya mereka menjadi regenerasi, tetapi mereka
malah menghancurkan masa depan mereka dengan tujuan untuk gaya modern.
Bagaimana kita harus bangga terhadap budaya sendiri,
bagaimana menjaga norma-norma agama agar jadi ciri khas bangsa kita. Untuk apa
kita mengikuti budaya asing kalau hanya mendapatkan dampak negatif. Sebaiknya
saringlah terlebih dahulu budaya-budaya asing yang masuk di dalam budaya bangsa
kita.
Sebenarnya semua kebudayaan di Indonesia itu tidak ada
yang kurang atau yang lebih tinggi. Kita semua bertolak dari suatu titik yang
sama menghadapi zaman modern ini dengan potensi serta kecepatan yang sama,
membangun ke arah suatu bangsa yang kuat dan sentosa, yang beraneka ragam,
tetapi tetap bersatu.[10][10]
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan tidak bisa dilepaskan karena kebudayaan bisa
menceritakan sejarah manusia, kebudayaan juga bisa menceritakan peradaban
manusia. Secara kronologis perkembangan kebudayaan (budaya) Indonesia ditandai
dengan masuknya budaya luar ke Indonesia. Dimana budaya-budaya tersebut mampu
memperkaya budaya kita, akan tetapi tidak semua budaya luar itu baik dan tidak
pula semua jelek. Dampak baik diantaranya akan bertambahnya wawasan budaya dan
ilmu pengetahuan serta teknologi yang dihasilkan negara-negara maju. Dampak
jeleknya terkadang menganggap bahwa luar lebih bagus daripada budaya sendiri.
Sehingga tidak sedikit banyak generasi muda yang terjebak dalam pergaulan
bebas.
Pada era modern (era globalisasi) masuknya budaya luar lebih kompleks lagi
disebabkan karena kemajuan teknologi informatika yang semakin maju. Hal ini
perlu penyaringan yang ketat dalam menyikapi budaya yang masuk. Jangan sampai
budaya yang sudah terlahir dari nenek moyang akan hilang hanya karna pengaruh
budaya luar.
3.2. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang cinta dengan tanah air dan memiliki jiwa
Nasionalisme, hendaklah kita lebih jeli dan selektif dalam menyikapi budaya
luar yang masuk ke dalam budaya kita karena pengaruh tersebut akan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan budaya kita, baik budaya positif maupun negatif serta menghilangkan anggapan bahwa
budaya luar lebih baik dari budaya sendiri dan mampu melestarikan budaya yang
telah diturunkan oleh nenek moyang kita.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.
1986. “Manusia Dan Kebudayaan Di
Indonesia”. Jakarta: Djambatan.
Liliweri,
Alo. 2002. “Makna Budaya Dalam Komunkasi
Antar Budaya”. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.
Sapriya, H.
2009. “Konsep Dasar IPS”. Bandung: UPI Press.
Soekmono, R.
2006. “Pengatar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3”. Jakarta: Kanisius.
http://www.duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.pdf
http://www.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah
http://www.radita.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_22.pdf
http://www.indonesia.go.id
0 komentar:
Posting Komentar