Resume "Manusia dan Keindahan"

ILMU BUDAYA DASAR



Dosen: Edi Fakhri
Nama : Nur Fadlia (55415176)
Kelas : 1IA06
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
 
 
 
MANUSIA DAN KEINDAHAN


A.    KEINDAHAN        
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu  bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah.
Keindahan juga disebut universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode kedaerahan atau lokal.
a.       Apa keindahan itu ?
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (filsafat keindahan) dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata ”beautiful”, perancis ”beau”, italia dan spanyol ”bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa latin ”bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi ”bonellum” dan terakhir di pendekkan sehingga di tulis ”bellum”. Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian :
Keindahan dalam arti luas. Keindahan dalam arti estetik murni. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubunganya dengan penglihatan. Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan, bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.
                        Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang sering disebut adalah kesatuan (unity), keseimbangan (balance), dan kebalikan (contarst). Dari ciri itu dapat di ambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.\
b.      Nilai entetik
            Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan di anggap sebagai salah satu  jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” di berikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
Kemampuan yang di anggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Siffat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu  kelompok.
            Bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus di bedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri.
            Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal (instrumental/ contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
1.      Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalu alat benda puisi tersebut disebut nilai intrinsik.
2.      Tari, tarian damarwulan-menakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya adalah tari perang antara damar wulan-menakjinggo merupakan nilai ekstrinsik. Sedang pesan yang disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahtan merupakan nilai intrinsik.
c.      Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?
            Keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, dimana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

B.     RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari merenung.
1.      Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato, yang karya-karya tulisannya sebagian membahasa estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni, Plato mengemukakan teori peniruan. Hal ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Dalam jaman modern ini, teori metafisik lainnya dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau, seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita.
2.      Teori Psikologis
Sebagian ahli estetik abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanyna dengan menggunakan metode-metode psikologis. Misalnya, menurut teori psikoanalisi bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginana alam bawah sadar seseorang. Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu tanda atau lambang manusia. Menurut teori penandaan, karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.
3.      Teori Pengungkapan
Dasar dari teori ini adalah bahwa “art is an expression of human feeling”. Teori ini berhubungan dengan yang  dialami seorang seniman yang akan menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal adalah seorang filsuf Italian bernama Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang berjudul “Aesthetic as  Science of Expression and General Linguistic.” Dalam buku tersebut, beliau menyatakan bahwa “art is expression of impressions (seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)


4.    KESERASIAN
       Keserasian berasal dari kata serasi, serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang. Perpaduan misalnya orang  berpakaian antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok.
       Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli piker berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal..
       Dalam mencipta seni ada dua teori, yakni teri obyektif, dan teori subyektif. Teori subyektif menyatakan bahwa keindahan itu adalah terciptanya nilai-nilai estetik yang merupakan kualita yang telah melekat pada benda itu.
       Dalam perimbangan sebagai cabang teori obyektif dinyatakan bahwa keindahan merupakan suatu kualita dari benda. Dalam seni ada 6 asas. Asas-asas itu ialah kesatuan total, tema, tema variasi, keseimbangan, perkembangan dan tata jenjang. Keserasian tidak ada hubungannya dengan kemewahahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan warna, bentuk, dan ukuran.
1.      Teori Objektif
Teori ini berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat  yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori ini adalah Plato, dan Hegel.
2.      Teori Subjektif
Teori ini berpendapat bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.
3.      Teori Perimbangan
Teori ini berpendapat bahwa keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda-benda yang disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Pendukung teori ini adalah Pythagoras.


0 komentar:

Posting Komentar